Saturday, December 24, 2011

Misteri Kerajaan Surga Shambala (Di Puncak Gunung Himalaya)


Selama ribuan tahun, ada sebuah rumor yang beredar, bahwa di suatu tempat di Tibet, 
diantara puncak-puncak bersalju Himalaya dan lembah-lembah yang terpencil, ada sebuah surga yang tidak tersentuh, sebuah kerajaan dimana kebijakan universal dan damai yang tidak terlukiskan berada. Sebuah kerajaan yang disebut Shambala.

James Hilton menulis mengenai kota mistik ini pada tahun 1933 di dalam bukunya yang berjudul "Lost Horizon". Hollywood lalu mengangkatnya dalam film produksi tahun 1960, "Shangri-la". Bahkan penulis terkenal James Redfield yang menulis The Celestine Prophecy juga menulis satu buku yang berjudul "The Secret of Shambala : In Search of the Eleven Insight." Shambhala yang misterius ini juga dianggap sebagai sumber bagi Kalachakra, yaitu cabang paling tinggi dan esoterik dalam mistik Tibet.Legenda mengenai Shambhala sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Kita bisa menemukan catatan tentang kerajaan ini di dalam teks-teks kuno seperti Kalachakra dan Zhang Zhung yang bahkan sudah ada sebelum agama Budha masuk ke Tibet.

Kata Shambala (atau Shambala) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "Tempat kedamaian" atau "Tempat keheningan". Kerajaan ini memiliki ibukota bernama Kalapa dan diperintah oleh raja-raja dinasti Kulika atau Kalki. Di tempat inilah makhluk hidup yang sempurna dan semi sempurna bertemu dan bersama-sama memandu evolusi kemanusiaan. Hanya mereka yang murni hatinya yang dapat tinggal di tempat ini. Disana mereka akan menikmati kebahagiaan dan kedamaian dan tidak akan sekalipun mengenal penderitaan.






Konon di kerajaan itu, cinta kasih dan kebijakanlah yang memerintah. Tidak pernah terjadi ketidakadilan. Penduduknya memiliki pengetahuan spiritual yang sangat mendalam dan kebudayaan mereka didasari oleh hukum, seni dan pengetahuan yang jauh lebih tinggi dibanding dengan pencapaian yang pernah diraih dunia luar.

Banyak petualang dan penjelajah telah berusaha mencari kerajaan mistik ini. Menurut mereka, mungkin Shambala terletak di wilayah pegunungan Eurasia, tersembunyi dari dunia luar. Sebagian lagi yang tidak menemukannya percaya bahwa Shambala hanyalah sebuah simbol, penghubung antara dunia nyata dengan dunia yang ada di seberang sana. Tapi, sebagian orang lagi percaya bahwa Shambhala adalah sebuah dunia yang nyata.



Menurut Teks kuno Zhang Zhung, Shambhala identik dengan Lembah Sutlej di Himachal Pradesh. Sedangkan bangsa Mongolia mengidentikkannya dengan lembah-lembah tertentu di Siberia selatan.

Legenda Shambhala kemudian menarik perhatian seorang penganut esoterik dan teosofi bernama Nicholas Roerich (1874-1947). Dalam keingintahuannya, ia menjelajahi gurun Gobi menuju pegunungan Altai dari tahun 1923 hingga tahun 1928. Perjalanan ini menempuh 15.500 mil dan melintasi 35 puncak-puncak gunung tertinggi di dunia. Namun usaha yang luar biasa ini tetap tidak dapat menemukan kerajaan itu.

Bahkan Nazi yang juga sangat berkaitan dengan dunia esoterik pernah mengirim ekspedisi pencarian Shambhala pada tahun 1930, 1934 dan 1938.
Tapi, tidak satupun dari antara mereka yang berhasil menemukannya.
Edwin Bernbaum menulis dalam "The Way of Shambhala" :
"Sementara penjelajah mendekati kerajaan itu, perjalanan mereka menjadi semakin sulit dilihat. Salah satu pendeta Tibet menulis bahwa peristiwa ini memang dimaksudkan untuk menjauhkan Shambhala dari para barbar yang berniat untuk menguasainya."
Apa yang ditulis oleh Bernbaum sangat berkaitan dengan ramalan Shambhala. Menurut ramalan itu, umat manusia akan mengalami degradasi ideologi dan kemanusiaan. Materialisme akan menyebar ke seluruh bumi. Ketika para "barbar" ini bersatu dibawah komando seorang raja yang jahat, maka barulah kabut yang menyelubungi pegunungan Shambhala akan terangkat dan pasukan raja ini dengan persenjataan yang mengerikan akan menyerang kota itu.





lalu raja Shambhala ke-25 yang bernama Rudra Cakrin akan memimpin pasukannya untuk melawan pasukan Barbar itu. Dalam pertempuran itu, raja yang jahat dan pasukannya berhasil dihancurkan dan umat manusia akan dikembalikan ke dalam kedamaian.

Beberapa cendikiawan seperti Alex Berzin, dengan menggunakan perhitungan dari Tantra Kalachakra, percaya bahwa peristiwa ini akan terjadi pada tahun 2424 Masehi.

Ketika kebudayaan timur bergerak ke barat, mitos Shambhala bangkit dari dalam kabut waktu. Saya rasa, kerinduan akan kedamaianlah yang telah menyebabkan umat manusia berusaha menemukan kerajaan utopia ini. Mungkin kita tidak akan pernah menemukan Shambhala, namun mungkin juga kita tidak perlu mencari terlalu jauh.

Sebuah kisah kuno dari Tibet menceritakan bahwa suatu hari ada seorang anak muda yang bersiap untuk mencari Shambhala. Setelah menjelajahi banyak gunung, ia menemukan sebuah gua. Di dalamnya ada seorang pertapa tua yang kemudian bertanya kepada anak muda itu : "Kemanakah tujuanmu sehingga engkau rela menjelajahi salju yang tebal ini ?"
"Untuk menemukan Shambhala," Jawab anak muda itu.
"Ah, engkau tidak perlu pergi jauh." Kata pertapa itu. "Sesungguhnya Kerajaan Shambhala ada di dalam hatimu sendiri."

2 comments:

  1. Tulisan mengenai Zhambala ini sangat menarik sekali.
    Namun, Ada beberapa hal sehubungan dengan ini, yaitu:
    1. Adakah kaitan Zhambala (lokasi) dengan Zhambala Mantra? karena namanya mirip.
    2. Mengenai lokasi Zhambala yang konon berada di pegunungan Himalaya, Apakah ini yang dimaksud dengan Alam Catur Maharajika. Konon, Alam ini berada diatas puncak Maha Meru (Himalaya) dan diatas Catur Maharajika terdapat kediaman Raja Para dewa- Sakka (Tavatimsa).
    3. Apabila sudah saat nya tiba, maka kabut akan terangkat dan Zhambala akan terlihat. Ketika itu tiba maka Kalki akan memimpin perang. Nah, apakah ini berkaitan dengan Perang Akhir Zaman (jadi cocologi konsep pemahaman Timur Tengah). Namun yang jelas, ramalan akan kedatangan Kalki memang sudah diprediksi dalam purana (Hinduisme) apakah ini yang dimaksud, who knows.

    Kerajaan Zhambala ada di hatimu, kedengaran nya mirip dengan istilah kristen (kerajaan sorga ada dihatimu, alih-alih bilangnya Roh Kudus). Namun, di Buddhisme jauh lebih dulu mengenal bahwa Bodhi Citta ada disetiap makhluk, oleh karena itu, kita mempunyai kesempatan untuk mencapai pembebasan.

    sabbe satta bhavantu sukhitatta
    semoga semua makhluk berbahagia

    ReplyDelete
  2. Kerajaan Shambala ini dr kepulauan Maloyo pada zaman Atlantis lagi.. maka apabila runtuhnya kerajaan2 Atlantis.. sebahagian manusia pulang melalui stargate.. dan sebahagian lagi terus menetap di bumi lalu mereka berada di setiap pergunungan yg tinggi.. mereka di gelar highlander.. yakni orang gunung..

    Dan Shambala di puncak Himalaya krn tinggalnya bangsa dr kepulauan Malayu yg dicatatkan sbgai Maloyo dlm sejarah.. menjadi penempatan ketinggian bangsa.. Hi-Maloyo sehingga perubahan pada pentas sunda di asia menjadikan nama Himalaya..

    Kerajaan Shambala berteknologikan hablur dan kristal telah menutup pandangan dan laluan utk ke kawasan nya.. pintu stargate masih terlindung di sana utk perhubungan antara kerajaan langit dr zzaman lumeria

    Wallahualam...

    ReplyDelete